Rabu, 29 Februari 2012
Kamis, 23 Februari 2012
A thousands years
Heartbeats fast
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I’m afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
Colors and promises
How to be brave
How can I love when I’m afraid to fall
But watching you stand alone
All of my doubt suddenly goes away somehow
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What’s standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What’s standing in front of me
Every breath
Every hour has come to this
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more
One step closer
One step closer
One step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
Darling don’t be afraid I have loved you
For a thousand years
I love you for a thousand more
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I love you for a thousand more
Christina Perri,
Rabu, 22 Februari 2012
Fotograper (belum) jadi as Devanka Indra Saskia
Haiiiii Bloggers! kali ini muti pengen berbagi cerita tentang temen muti yang satu ini:
Siapakah dia? kalau dari fotonya sih lebih mirip ijah (pembantu dirumah) dari pada taylor swift #eh :-p Yup, dia adalah Devanka Indra Saskia. Anak yang suka dipanggil deva ini adalah temen TK + SD + SMP muti. Walaupun diSD kita ga pernah satu kelas, tapi sebagai orang yang murah senyum, muti kadang suka senyum kalo ketemu Deva. Sampai akhirnya Allah mempersatukan kita kembali dimasa-masa SMP *backsoud titanic. Kami menduduki kelas tujuh satu yang berakhiran delapan satu dan taun ini (semoga lulus dengan nilai memuaskan, amin!) akan menjadi kelas sembilan satu. Waktu awal masuk sekolah muti sering main sama deva sama Billa, soalnyakan masih malu-malu kambing gitu. Dan sampai detik ini kita jadi deket, ga cuma kita berdua tapi banyakan :-)
Deva tuh anaknya asik, suka lawak juga, ga jelas juga sih, terus kalo kata temen-temen sih kalo deva ketawa tuh ketawanya mirip sama kuntilanak tapi kalo kata muti ketawanya lebih mirip uwo (panggilan akrab gendoruwo) daripada mbakun (panggilan akrab kuntilanak). Dan kalo tentang fotograper (belum) jadi? itu hobi barunya deva. Kenapa dibilang fotograper (belum) jadi? tanyakan saja pada hatimu *uhuk*
hasil jeprat-jepret deva, salah satu personil grup band terkenal (SNSD) yang sekarang beralih profesi menjadi seorang Fotograper:
![]() |
Bilah, pemeran utama. |
![]() |
Bilah si Anak Pasar Ayam |
![]() |
Bilah yang sedang kebauan ** Ayam |
![]() |
Bilah pengan muntah |
![]() |
Bilah menahan muntah |
![]() |
Iklan, Devanka-__- |
![]() |
Bilah sedang menawar Ayam |
![]() |
Bilah sedang mencari Ayam |
Film pendek, dibuang kan sayang ;-p
Nah itu dia hasil jeprat-jepret, dan beberapa short film deva. Kenapa banyak nama Ayam? karena temanya tentang Pasar Ayam, bukan Pasar Jangkrik. Berminat?
Yasudah segini aja dulu postingannya, soalnya besok muti mau ulangan Bahasa Jepang sama TIK jadi ya jadi harus belajar deh :-\ Doain ya teman, Wish me Luck! Amin! dan buat Devannn, maaf barangkali ada salah kata, You're one of my bestt {} kiwkiw ;;) dawhhhh teman :-h
Ohya, barangkali ada yang mau kenalan sama deva, deva bisa ditemui di:
Twitter: @devankadeva
Facebook: Devanka Indra Saskia
Y!M: Devankaindra
atau di,
Pasar Ayam,
Plered Indonesia ;-D
Selasa, 21 Februari 2012
Hasna Muti Andini
Hai bloggers! pembaca setia dimana berada, well, kenalan dulu yuk... secara mutikan belum kenal kalian, kalau kalian sih pasti udah kenal muti, iya kan? secara artis papan atas gitu yak gampang tenarnya B-) *uhuk* apa? gaterima?! sirik aja bisanya ;-p
Pertama-tama makasih ya buat kalian-semua atas kunjungannya! semoga blog muti ini bisa menjadi inspirasi buat kalian semua, amin! dan jangan lupa keep read & follownya ya ;-)
Kedua-dua Muti mau memperkenalkan diri dulu buat teman-teman yang ga punya tv dirumahnya #eh
Nama lengkapnya Hasna Muti Andini. Cewe yang biasa dipanggil hasna sama guru(kecuali bususi), atau muti sama temen dan keluarga mempunyai jenis kelamin perempuan! ewww..... yang mau tau alamat muti bisa tanya langsung aja sama orangnya, soalnya kalau dikasih tau disini kan privasi-secara artis papan atau gitcu- Ternyata setelah ditelusuri selama 13 tahun cewe cantik berkerudung merah ini judul lagu dari band wali lahir di Kota Udang pada hari Minggu tanggal 22 November tahun 1998 dirumah sakit depannya Mie SP Perumnas. Hobi? Kalau ditanyain hobi sih hobinya nunggu orang alyas galaw hehehe sutttt ah diem! Muti suka dengerin musik suka nulis suka yang namanya edit-editan-dan-komputer-komputeran-dan-kamera-kameraan.
This is Hasna Muti Andini, True! apa adanya, well ga secantik yang kaya dilagunya wali, tapi Taylor Swift lewatlah B-)
Ohya, one again! Cewe galaw ini sekarang sedang menimba ilmu diSMPN 5 Cirebon, tepatnya dibangku kelas delapan(satu). Dulu muti TKnya di Al-Azhar. Inget deh pas lagi diadakan bazar terus muti pengen boneka Barbie tapi ga boleh sama ibu, alhasil nangis deh haha ini flashback atau curhat ceritanya? *uhuk* Bukan cuma TK doang yang diAl-Azhar, SD-pun Muti di Al-Azhar hmphh jadi kangen sama sahabat jaman SD, inget waktu jamannya setengah alay. inget waktu masih suka sama dia #eh kelewatankan udah ahhh ;-p Kembali ke lep-top! Sekarang muti udah kelas delapan, mau naik kelas sembilan dan harus naik dengan nilai memuaskan! amin! *yasinan* Waktu tuh berputarnya cepet yah? udah mau pisah sekolah lagi aja kita-kita?- #eh tapi ya semua harus berjalan, cuma bisa doain yang terbaik buat kamu :-) I'm always beside you kiwkiw ;;) walaupun kamu ga pernah tau itu.
Okay sekian dari muti, maaf sebelumnya kalau ada salah kata, Manusia pasti mempunyai kesalahan, mohon dimaklumi, sekian dawwhhh! :-h
Kritik&saran/muti bisa ditemui di:
Twitter: @hasnahansa
Facebook: Hasna Muti Andini
Y!M: Mutiandini22
Email: mutiandini22@yahoo.com
Kamis, 16 Februari 2012
Luna's Story Chapter 10 Wish: Dia kembali (Luna) & Luna harus kuat (Dina)
Sepi. Hanya ada aku dan Dina yang menemaniku. Aku belum mau pulang. Aku masih mau memandangnya bermain ditengah lapangan.
“Lun udah sore. Pulang yuk....” ajak Dina sambil menjatuhkan lengannya dibahuku. Aku melepaskannya. Dina tetap berada disampingku.
Hembusan angin ini menerpa keras tubuhku. Semua ini berlalu begitu cepat. Bahkan aku tak sempat mengenalnya. Berkenalan, menjadi teman dekat dan... aku memang terlalu banyak berharap! Apa semua ini benar benar nyata? Tidak, tidak bisa! Semua ini hanya mimpi buruk dan setelah ini aku akan terbangun. Oh tuhan semua ini begitu berat bagiku, aku tidak bisa menerima semua ini.
“Pulang yuk....” ajak Dina lagi. Untuk beberapa detik aku tidak menjawabnya. Aku masih sibuk dengan pemikiranku.
“Dia masih hidup Din! Masih hidup!!! Kemarin Dia cuma pingsan doang”
“Luna! Terima semua ini! Terima kenyataan ini! Diatuh udah meninggal! Udah tenang disana!” Dina berbalik menatapku. Air mengalir dipipiku. Semua ini membuatku begitu sesak. Aku terjatuh.
Tatapannya. Senyumannya. Tawannya. Semuannya. Membekas didalam hidupku. Dia... kisah terindah dalam hidupku. Aku teringat semuanya. Semua kenangan saat didekatnya. Saat pertama kali menatapnya. Saat aku mulai merasakan. Cinta ini...
Dina mengelus pungggungku. Aku tahu hanya Dina yang mengertiku saat ini. Aku lelah. Merasa nyaman untuk beberapa sesaat. Rasanya aku ingin sekali pergi meninggalkan semua ini. Disurga... bersamanya.
“Hidup kamu masih panjang na....”
“Dia pasti sedih ngeliat kamu sedih. Percaya sama aku na....”
Sedih? Dia sedih melihatku disini? Dia yang ninggalin aku disini! Ninggalin aku bersama semua kenyataan yang begitu menyakitkan.
Dina memelukku. Aku mengikutinya. Tubuhku lemah. Aku terlalu sakit. Selemah inikah kau lun? Dan dunia menjadi gelap... untuk saat ini.
Luna's Story Chapter 9 Wish: Sama-sama terus sama dia (Luna)
Aku tau semua itu. Aku tau Dina sudah siap berada disebelahku, untuk menjadi sandaranku. Tapi aku ingin sendiri.
Aku tau semua itu karena pada saat itu aku sedang berada disebelah ruangan kelas-nya. Aku tau waktu itu Ka Hafsha teriak meminta tolong. Aku juga sudah tau bahwa selama ini Ka Hafsha mempunyai perasaan tersendiri untuk Sandy. Aku tau waktu kejadian itu Sandy berlari menuju kelasnya dengan wajah pucat. Aku tau saat itu, bahkan aku rela untuk tetap berada disitu, memastikan Sandy keluar kelas dengan keadaan baik-baik saja. Tapi aku tau, aku salah. Dan pada saat itu aku tau, he has chosen. Dia sudah memilih, bukan, bukan dia yang memilih. Tapi memang itu sudah kehendak Allah, dan aku harus menerima kenyataan pahit itu.
Dan pada saat itu aku tau, bahwa harapanku sudah terhenti sampai detik itu saja. Bahwa dia tidak pernah tau perasaanku. Aku menyesal, sangat menyesal. Kalian tau betapa sakitnya ditinggal untuk selama-lamanya oleh orang yang kita suka? Bahkan dia tidak pernah mengetahui perasaan kita yang sebenarnya?
Saat itu sekolah dibubarkan. Aku langsung menyusul mereka kerumah sakit. Aku menuju ruang UGD. Semua orang menangis. Lihatlah itu! apa-kau tega melihat kita semua menangis? Masih banyak yang menyayangimu. Berharap kesembuhan atas penyakitmu. Tolong... demi Orangtuamu, keluargamu, sahabatmu, teman-temanmu, demi aku...
Tidak lama kemudian Dokter yang menangani Sandy keluar dari ruang UGD menghapus sepercik harapanku dan orang-orang yang menyayanginya. Suasana bertambah duka. Terlihat Ibunda-nya yang tiba-tiba pingsan mendengar berita duka ini. Ayahnya berusaha untuk menenangkan istrinya dan dirinya sendiri. Guru-guru dan Kepala Sekolah yang ikut hadir disana pun menangis terharu. Mengucapkan turut berduka-cita. Aku juga melihat Ka Hafsha-dan entah siapa disebelahnya yang menangis kehilangan. Ka Hafsha sedang bersandar dibahu seorang cowo disebelahnya. Mungkin dia sahabatnya Sandy. Dan Aku? Aku berjalan dengan tubuh setengah tak tersadarkan. Aku merasa ada sesuatu yang hilang dalam tubuhku. Rasanya aku tidak kuat berjalan. Aku bersandar dibalik tembok ruang UGD. Menangis. Hanya Itulah yang dapat kulakukan sekarang. Kepalaku pusing. Aku pengen tidur. Aku pengen sama-sama terus sama dia.
Luna's Story Chapter 7 Wish: Satu Jam Saja (Hafsha)
Hari ini begitu indah, tapi tidak akan indah jika pada akhirnya semua ini akan menjadi akhir kehidupan Sandy. Aku berharap semua ini hanya mimpi... aku masih ingin bersama dengannya untuk satu jam saja.... Tuhan tolong.
Ketika itu, aku ga tau apa yang terjadi. Semua itu terjadi begitu aja. Pada awalnya ia terlihat seperti biasanya. Ia memang selalu menyembunyikan penyakitnya dihadapan teman-teman. Aku tau ia berusaha untuk kuat. Tapi tidak untuk sekarang. Terlambat, semua ini terlambat. Dikelas hanya ada dia sendiri, tidak ada seorang pun. Aku berniat untuk mengambil sebotol Aqua dalam tas, dan menemukannya.... sedang pingsan. Aku takut sekali. Ya tuhan tolong aku....
Ketika itu sekolah dipulangkan. Aku dan Fathur langsung kerumah sakit dan mendengar kabar buruk itu. Aku tidak dapat menahan air mataku. Aku tidak cukup kuat. Padahal aku senang sekali diminggu-minggu ini.
Aku yang sedang duduk, bersandar dibahu Fathur. Aku sedang butuh sandaran. Fathurpun tidak melepaskannya. Ia terlihat sangat sedih. Redup sepertiku. Ia pun menangis, dibalik kedua telapak tangannya yang menutupi kedua matannya yang basah. Aku tau Fathur sahabat yang baik.
Aku jatuh cinta padamu
Sejak pertama kita bertemu
Diam menghuni relung hati
Kau tak pernah perduli
Tuhan mengapa kau anugerahkan
Cinta yang tak mungkin tuk bersatu
Kau yang telah lama kucintai
............................................
Sejak pertama kita bertemu
Diam menghuni relung hati
Kau tak pernah perduli
Tuhan mengapa kau anugerahkan
Cinta yang tak mungkin tuk bersatu
Kau yang telah lama kucintai
............................................
Dan sekarang, ia sudah tahu apa jawabannya. Kau yang telah lama kucintai, kini telah tiada dan bukan ada yang memiliki ataupun mungkin mencintai orang lain tapi kembali bersamanya yang dulu menciptakanmu. Dan asal kamu tahu, Cinta sejati tak akan pernah mati dan kan selalu menghiasi ketulusan cinta ini....
Luna's Story Chapter 6 Wish: Luna untuk Sandy (Fathur)
Sandy suka sama cewe itu? yang namanya Luna? Cewe yang ditoko musik itu? yang gue harap gue bisa ketemu dia lagi! Ah kenapa sih lo thur? Lo suka sama dia? Lo cemburu sandy suka sama cewe itu? Lo ga suka? Itukan hak dia thur!
Mungkin emang Sandy suka sama Luna, cewe yang ditoko musik itu. Sandy pernah cerita kalau dia lagi suka sama cewe, tapi dia ga pernah menyertakan namanya. Mungkin emang gue pernah berharap bisa ketemu dia lagi, karna gue memang suka sama cewe itu. Mungkin emang itu hak dia. Gue hargain dan gue juga ga ngelarang. Gue justru seneng, gara-gara cewe itu Sandy jadi lebih semangat, yah kecuali hari ini gue ga tau kenapa dia inget kejadian setahun lalu. Setahun yang lalu, dia pernah difonis dokter, dia kena penyakit. Gue tau semua itu dari mamahnya Sandy. Dan kebahagiaan itu, cewe itu yang bisa bikin sandy bertahan sampai saat ini. Dia bahagia walaupun dia ga kenal sama cewe itu. Dan gue ga akan ngehancurin kebahagiaan sahabat gue sendiri.
“Woy ngelamun aja kerjaannya!” sapa temen gue, Alvan. Tapi mungkin itu bukan sapaan. Gue mengalihkan pandangan gue sejenak. Lalu lanjut melihat sekitar. Diam. Biar dia yang mengambil alih selanjutnya.
“Sandynya mana? Tumben ga sama lo” Celetuk Alvan.
“Didepan” Jawab gue singkat. Sama sekali tidak ada niat untuk menjawab.
“Oh. Judes amat lu. Lagi marahan?” Gue ga menjawab. Lagi –lagi hanya terdiam, mengalihkan pandangan, melihat sekitar dan membiarkan alvan mengambil alih selanjutnya.
“Kantin yukk gue traktir choki-choki deh” Berfikir sejenak. Lalu menerima tawaran Alvan, bukan karena tawaran choki-chokinya tapi karena memang gue penat dikelas.
Gue keluar. Melihat kearah sandy. Dia masih disana, tapi dengan Hafsha. Mata gue kembali melihat kearah sandy. Sekilas. Redup, tatapannya redup.
Gue menyesal atas kejadian tadi pagi. Dan satu-satunya cara, gue harus deketin cewe itu. Buat Sandy.
Luna's Story Chapter 4 Wish: Be patient Luna! (Luna&Dina)
Aku berjalan lebar membentang lapangan basket sekolahku, menuju ruangan kelas. Aku memang tidak suka berjalan lama-lama, apalagi membentang lapangan seperti ini. Aku malu, walaupun sekarang sekolah masih terbilang sepi.
Becek. Rupanya tadi malam habis hujan. Aku memang menyukai hujan. Tapi aku tidak menyukai becek. Hari ini hari senin, Sial aku pake rok putih!
Aku sampai depan kelas. Meninggalkan tasku dimejaku lalu join bareng teman-temanku diluar. Ngobrol. Itu sudah menjadi ritual pagi kel as kami. Aku melihat ke arah kelas-nya. Kearahnya. Deg! Mataku bertemu matannya. Dia sedang melihat kearah kelasku. Ralat, aku. Tapi bukan dia, tepatnya teman disebelahnya. Siapa? Aku rasa, aku mengenalinya... Tidak! Mungkin! Hmm, kita satu sekolah bukan?
Sandy. Tulisan ini buatnya... Orang yang selama ini membuatku bangun lebih awal, membuatku lebih semangat bersekolah, tidak pernah ada kata absen dinamaku... yang selama ini membuatku lebih rajin belajar, motivasiku... yang selama ini membuat hari-hariku indah berwarna, membuatku lebih ceria... membuat hatiku lebih kuat akan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tapi mungkin semua ini salah. Tulisan ini memang buatnya.... tapi sekarang dia bukan lagi orang yang selama ini membuatku bangun lebih awal, membuatku lebih semangat bersekolah, tidak pernah ada kata absen dinamaku... yang selama ini membuatku lebih rajin belajar, motivasiku... yang selama ini membuat hari-hariku indah berwarna, membuatku lebih ceria... Semua ini salah! Aku salah! Aku menyesal pernah mengenalnya bahkan dia tidak bisa membuat hatiku lebih kuat akan apa yang terjadi selanjutnya! Setelah apa yang terjadi, dia pergi gitu aja meninggalkan semua kenyataan-kenyataan yang ga pasti.
“Lun....” Dina berdiri disebelahku. Aku mengalihkan pandangan kesekitar. Menahan tangis untuk kesekian kali.
“Aku ga kuat din...” Aku memang cengeng, tidak bisa menahan tangis. Tapi jujur saja, kalau aku bisa memilih, aku akan memilih untuk menjadi orang yang kuat. Aku menghapus air mataku.
“Aku tau.... kamu harus ikhlas”
And the time continue to run... but I’ve tried. Hold for you, because I love you....
Ah sial!
Luna's Story Chapter 3 Wish: Cewe itu (Fathur)
Pagi semua! Have a nice day oke? Hari ini hari senin. Males banget ya ketemu lagi sama hari upacara. Gapapa deh, kan menghormati jasa jasa pahlawan... uhm, menghargai. Sok iya lu thur!
Seperti hari-hari biasa, Gue berangkat sekolah bareng sepeda gue tercinta. Kalau masalah jarak? Tidak seperti yang lo fikirkan, rumah gue sama sekolah ini ga begitu dekat jaraknya, butuh sekitar kurang lebih 20 menit untuk menempuhnya. Meskipun gitu, gue tetep jadi penghuni kelas pertama. Berhubung dikelas ga ada orang, gue duduk dibangku depan kelas. Menikmati udara pagi. Masih sepi.
Kemarin... Gue teringat kejadian kemarin. Cewe itu... cantik, lucu, polos. Menarik. Hah! Mikir apa sih lo thur! Tapi kok rasanya kita pernah ketemu ya? Atau mungkin cuma perasaan gue aja. Seandainya aja nanti ada bintang jatuh... Hahaha ngaco kan lo!!!
“Woy thur!!!” karena merasa terpanggil, gue menoleh kearah dimana suara berasal. Yap itu dia Sandy.
“Tumben lo datengnya cepet?” Ejek gue. Sandy masuk kedalam kelas dan kembali keluar tanpa tas yang menggantung ditubuhnya. Duduk disebelah gue dan memulai beberapa obrolan.Tapi tiba-tiba, mata gue menangkap suatu fokus. Dia. Cewe itu. Mata gue terus mengiringi langkahnya. Gue ga pernah tau kalau kita satu sekolah.
“Jadi gimana dong?” tanya Sandy mengalihkan pandangan gue sejenak. Hanya terdapat keheningan dalam beberapa saat.
“Woy thur!!! Lo liat siapa sih?” Sandy memperhatikan mata gue yang terfokus kearah timur. Terfokus pada satu orang yang berjalan memotong lapangan.
“Lo merhatiin cewe itu?” Sandy menunjuk kearah Luna.
“Hah apa lo tadi? Lo bilang apa tadi san? Hehe sorry”
“Lo tau dia?” Sandy menatap mata gue.
“Namanya Aluna anak kelas 8” Lanjutnya.
Luna's Story Chapter 2 Wish: Sorry for the little Accident (Luna)
Sungguh, pikiranku sedang melayang entah kemana. Aku tidak melihat bahwa didepanku ada orang, dan akupun menabraknya.
“Ah... maaf... maaf gue engga sengaja... maaf” kataku. Parahnya CD yang ia pegang terjatuh dan pecah. Aku mengambil CD tersebut.
“Oke... engga papa kok” Ucapnya santai, tidak seperti yang kuduga.
“Maaf CD yang rusak/pecah harap dibeli” ucap salah satu kariawan disana yang menghampiri kami saat itu.
Cowo itupun mengambil CDnya dari tanganku dan menatapku, “CD ini biar gue aja yang ganti”
Aku tidak ngerti apa yang ia fikirkan. Jelas-jelas aku yang salah.
“Engga gue aja... gue yang tadi nabrak lo, jadi gue yang salah... gue yang ganti” Akupun mengambilnya kembali dan beranjak membayarnya. Cowo itu menghampiriku lagi.
“Gapapa nih?”
“Iya gue yang salah lagian juga....”
“Ehm... tapikan CDnya lumayan tuh mahal”
Aku melihat Dina yang sepertinya sedang mencariku, “Gapapa... santai aja. Eh gue duluan ya!”
Akupun meninggalkan cowo itu. Menghampiri Dina yang sekarang usai membayar CDnya dan menuju pintu keluar. Sebernarnya pintu masuk dan pintu keluar ditoko ini memang sama, hanya satu. Sudahlah!
Luna's Story Chapter 1 Wish: Hari yang Baik (Luna)
Hari ini hujan turun sebagaimana derasnya. Awalnya Cuaca hari ini memang sedikit mendung. Dingin... terasa dingin... Akupun meninggalkan scriptku dan beranjak dari tempat tidur. Mengambil Sweater abu-abuku dan berdiri dibalik jendela kaca ini. Sedikit terfikir olehku, yap bagus hari ini aku ada janji dengan Dina.... pagi ini.
“Ya ampun jam sebelas!”
Aku tidak tau apakah script dan hujan ini bisa membuatku lupa. Akupun bergegas mengambil hape, dompet, payung, dan.... Menuju ruang bawah.
“Mau kemana kamu Lun? Hujan gini....” teriak Kak Alise dari dapur. Dan satu hal lagi yang aku lupa, berpamitan dengan satu-satunya penghuni rumah selain aku.
“Mau kerumah Dina kak... Luna berangkat Assalamualaikum”
“Tapi Lun... sekarang lagi hujan”
“Luna bawa payung kak... Assalamualaikum”
“Waalaikumsalam”
Ada beberapa faktor mengapa aku lebih suka berjalan kaki ke Rumah Dina: Pertama, Rumah Dina tidak jauh dengan rumahku, hanya selisih 3 block didepan rumahku. Kedua, hari ini sedang hujan, I like rainy. Ketiga, aku tidak akan merelakan bensin motorku habis hanya untuk pergi kerumah Dina; pastinya Dina akan memanfaatkan kesempatan ini.
Tiga langkah didepanku, terdapat sebuah bangunan bertingkat dua dengan cat orange menghiasi sebagian dinding bangunan yang berpaduan dengan warna hitam untuk bagian pagarnya. Desain minimalis, tapi terlihat menawan. Seperti pemiliknya. Dina. Ralat, orangtua Dina. Seperti kelihatannya, makhluk itu sudah menunggu didepan teras rumahnya. Oke, aku minta maaf.
“Lo dari mana aja? Kan janjinya jam sepuluh ”
“I really forget it. Hey! Lagian ini masih hujan”
“Not you are always forcing me to keep running under the rain, aluna?”
“Yes, you’re right honey “
Hari ini aku sudah berjanji kepada Dina untuk mengantarnya ketoko musik. Kebetulan hari ini hari minggu. Nama tempatnya ‘Music is my soul’ yah... akhirnya kita sampai disana. Letaknya tidak terlalu jauh dari komplek perumahan kami. Areanya luas. Musiknya komplit dan harganya pun terjangkau. Aku dan Dina berjalan berpisahan, Dina sibuk mencari musiknya dan aku? Berjalan tak menentu mengiringi sederetan rak penuh dengan CD.
Brak!!!
Jumat, 10 Februari 2012
Says Happy Birthday for him :-)
Dear you,
I have a song for you:
Hari ini saat bahagia untukmu
Bertambah 1 tahun usiamu
Kunyanyikan sebuah lagu
Agar istimewa harimu
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Hari ini istimewa
Karena ini ulang tahunmu
Hari ini berbahagia
Nikmati saja
Do you know this song?
Well, Your birthday today, and I just says: HAPPY BIRTHDAY FOR YOU all the best but good for you. Kamu tau? Aku selalu mendoakanmu.
Ohya besok aku juga ulang tahun loh =)) sebelahan? iya ulangtahun kita sebelahan! :D HBD for me juga! Semoga wish-aku dikabulin sama Allah Amin O:)
Oky, One again: HBD for you and me :''>
I have a song for you:
Hari ini saat bahagia untukmu
Bertambah 1 tahun usiamu
Kunyanyikan sebuah lagu
Agar istimewa harimu
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Happy birthday to you
Hari ini istimewa
Karena ini ulang tahunmu
Hari ini berbahagia
Nikmati saja
Do you know this song?
Well, Your birthday today, and I just says: HAPPY BIRTHDAY FOR YOU all the best but good for you. Kamu tau? Aku selalu mendoakanmu.
Ohya besok aku juga ulang tahun loh =)) sebelahan? iya ulangtahun kita sebelahan! :D HBD for me juga! Semoga wish-aku dikabulin sama Allah Amin O:)
Oky, One again: HBD for you and me :''>
Langganan:
Komentar (Atom)