LUTHFI's note
Hai Luna!
Aku tau ketika kamu baca ini aku pasti tenang disurga sana. Aku bingung harus mulai
dari mana, banyak yang ingin aku sampaikan padamu. Okey, bagaimana kalau kita
mulai dari perkenalan saja? Hm tapi kamu pasti sudah tau namaku, begitu pula
aku. Nama kamu luna kan? Deane Aluna, ah aku suka nama itu, nama yang cantik. Begitu
pula orangnya. Aku jadi ingat ketika aku pertama kali membaca namamu. Saat hari
pertama kau mengikuti MOS, kamu pasti tak sadar ketika aku mengeja namamu yang
tertera di asturo yang kamu kalungkan, pada saat kita berpapasan dikantin.
Seperti ini, De-A-Ne! Lalu ketika kamu sedang berteduh dibawah pohon, tapi
sayang ketika itu astoro yang kamu kalungkan luntur terkena rintikkan hujan. Lucu
ya mengenang kejadian yang telah lalu, kamu tahu? Itu sudah sejak dua tahun
yang lalu. Dan dua tahun yang menjadikan hariku berwarna lagi tapi juga dua
tahun yang menjadikan hariku kelabu.
Kamu pasti
sudah mendengar semuanya dari fathur. Saat aku difonis mengidap penyakit dan
umurku tidak lama lagi. Itu juga sudah dua tahun yang lalu. Dan hal itulah yang
membuatku lemah untuk melangkah. Aku tau aku memang pengecut.Tapi aku takut,
aku takut untuk jatuh, aku juga takut untuk membuatmu terluka, dan aku takut
untuk pergi. Maka selama satu dari dua tahun itu pun aku cuma bisa melihatmmu
dari jauh. Melihat jika ada bintang yang jatuh dari langit, jika ada keajaiban
untuk hati ini...
Satu tahun
itupun aku habiskan untuk terapi. Berharap aku bisa melupakanmu. Atau mungkin
aku bisa sembuh dan mendekatimu. Tapi aku takut jika terlalu banyak berharap,
sampai hal yang aku takutkan terjadi. Disitu keadaanku melemah. Bahkan dokter
bilang itu titik paling lemah selama setahun ini. Orangtuaku pun memindahkanku
ke singapur selama 2 bulan. Disana aku menjalani rawat inap dan berbagai
terapi. Ya waktu yang lama untuk aku tidak melukiskan wajahmu! Apakah kamu tau
aku suka melukis?
Dan aku
mendapatkan keajaiban. Kamu tahu bagaimana aku mendapatkannya? Pada malam itu
aku berdoa dibalik kaca jendela yang menampakan bintang bintang diangkasa raya
sana. Dan pada saat itu pula aku melihat ada bintang jatuh! bintang jatuh! Dan kamu
pasti sudah tau legenda bintang jatuh? Bahwa jika kita berdoa dan meminta
dibawah bintang jatuh, doanya pasti akan terkabulkan. Kedengarannya mungkin
tidak masuk akal. Tapi pada saat itu aku berbisik, I wish you are here.
Ya aku pulang
ke Indonesia. Itu kabar baiknya. Dan kabar buruknya? Ternyata aku masih belum
boleh sekolah. Akhirnya aku pun sering bolos terapi untuk pergi kesekolah. Guru
guru mengijinkan walau ku terlambat, karena mereka tahu aku sedang sakit. Dan
hanya guru guru dan fathur yang tahu hal itu. Aku pun meminta mereka supaya aku
tidak memberitahu Orangtuaku, yah walaupun dengan sedikit perjanjian.Tapi kurasa tak perlu kuceritakan perjanjiannya.
Hari telah
berganti seiring dengan keadaanku yang mulai membaik. Baik sekali rasanya.
Sampai aku berfikir untuk mendekati kamu. Pada jam istirahat aku sudah
merencanakan semuanya, sampai aku tiba pada langkah terakhir. Kau ingat? Senin
tanggal 17 Oktober 2009? Pada saat itu aku berdiri dibelakangmu, tapi kamu
sedang mengobrol dengan teman temanmu. Bukan, bukan masalah itu. Tapi hal yang
kamu obrolkan membuat niatku aku urungkan kembali, bahkan aku buang jauh jauh
dan aku bakar sampai tiada abu yang tersisa. Kau ingat? Orang yang mengidap
penyakit Kanker Otak yang sudah mencapai stadium 4, ingatannya tidak akan lama.
Dan itu mungkin yang terbaik buat kita.
Dan itu mungkin yang terbaik buat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar